Makrifat kepada Allah adalah Puncak Pengabdian
Aku (Allah) adalah perbendaharaan yang tersembunyi (Ghaib), Aku ingin memperkenalkan siapa Aku, maka aku ciptakanlah mahluk. Oleh karena itu Aku memperkenalkan DiriKu kepada mereka. Maka mereka itu mengenal Aku
(Hadits Qudsi)
Hari ini saya nak menulis tentang peristiwa demonstrasi yang berlaku di tanah jiran Malaysia iaitu Indonesia. Tujuannya hanyalah semata-mata ingin menuliskan peristiwa yang saya pasti bakal menjadi sejarah di masa akan datang.
Hari ni nak update kord lagu pulak. Ni lagu soundtrack Fateh 1453 yang telah dimelayukan..
Pupuh Dhandhanggula
Sunan Kalijaga menerima wejangan dari Nabi Khidir
…”Kalau begitu hamba tidak mau keluar dari raga dalam tuan. Lebih nyaman di sini saja yang bebas dari sengsara derita. Tiada selera makan dan tidur. Tidak merasa ngantuk dan lapar. Tidak harus bersusah payah dan bebas dari rasa pegal dan nyeri. Yang terasa hanyalah rasa nikmat dan manfaat. Nabi Khidir memperingatkan, “yang demikian tidak boleh kalau tanpa kematian”!
Pupuh Kinanthi.
Nabi Khidir berkata lembut dan manis yang isinya bercampur perlambang dan sindiran, “Umpamanya ada orang membicarakan sesuatu hal, lotnya seharusnya baik, nyatanya lotnya justru merupakan bumbunya yang bercampur dengan rahasia yang terasa sebagai jiwa suci.
Nubuwah yang penuh rahasia itu sebenarnya rahasia ini. Yaitu ketika masih berada di sifat jamal ialah jauhar awal. Bila sudah keluar menjadi jauhar akhir yang sudah dewasa, yang awal itulah rahasia sejati.
Sang Nabi Khidir
“Jika kamu berkehendak naik haji ke Mekah, kamu harus tahu tujuan yang sebenarnya menuju ke Mekah itu. Ketahuilah mekah itu hanya tapak tilas saja! Yaitu bekas tempat tinggal Nabi Ibrahim zaman dahulu.
Pupuh Durma
” Kanjeng Sunan Bonang segera menerobos ke dalam hutan yang lebih lebat dan sulit dilewati, setelah benar-benar menemukan yang sedang laku kijang, tengah berlari. Segera dilemparnya dengan nasi satu kepal, tepat mengenai punggungnya.
Rindu Kasih Sayang
” Syekh Malaya berguru menuntut ilmu sudah cukup lama, namun merasa belum dapat manfaat yang nyata, rasanya Cuma penderitaan yang didapat, sebab disuruh memperbanyak bertapa, oleh Kanjeng Sunan Bonang, diperintah “menunggui pohon gurda” yang berada ditengah hutan belantara dan tidak boleh meninggalkan tempat, sudah dilaksanakan selama setahun.
Kumbang Menghisap Madu
SUNAN Kalijaga berhasrat besar mencari ilmu yang menjadi pegangan para Nabi dan Wali, ibaratnya kumbang ingin menghisap madu/sari kembang.
Suluk Linglung adalah kisah dimana Sunan Kalijaga bertemu dengan Nabi Khidir a.s dan mendapat wejangan-wejangan atau ertikata lain nasihat-nasihat petunjuk dari Nabi Khidir. Berikut adalah wejangannya.
Birahi ananireku,
aranira Allah jati.
Tanana kalih tetiga,
sapa wruha yen wus dadi,
ingsun weruh pesti nora,
ngarani namanireki
